Aku hanya berkabung,
Sesaat tak memanah hatimu
Dengan segenap rasa bijak
Dan tuntutan ironi yang menderu
Seakan sebuah lintasan peluru
Berhambur dan mencari sarang
Diatas denah tubuhku
Kurasa, tak usahlah bagimu
Hanya dengan beribu taburan tabir
Dan rentetan kata-kata bermakna
Hingga seorang hamba takjub
Dan terperanjat dari ceritanya
Sebuah seruan
Menggema di dada
Tak lena dan lupa
Gelap, dingin dan sinar
Hanya satu kiasan
Mentari bercengkrama
Dengan sayap rapuhku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar